Sabtu, 31 Desember 2011

Cockpit 2 Awak

Dulu di dalam sebuah cockpit hanya bisa ada 3-5 orang. Biasanya mereka dalam satu cockpit ada Pilot, Co-Pilot, Navigasi, telekomunikasi, dan teknisi.
Berkat kemajuan teknologi, sekarang dalam satu cockpit cukup hanya dengan 2 awak aja. Berikut ini adalah sejarah teciptanya dalam cockpit hanya butuh 2 orang awak.

18 Januari 1983

Adalah Tn. Wiweko yang melahirkan Forward Facing Crew Cockpit dua awak. Kami bangga bahwa pesawat jenis ini telah menggunakan ide yang berasal dari pikiran seorang putra Indonesia, digabungkan dengan teknologi modern baru, yang menggunakan ‘push button illuminated switches’ dan sistem ‘digital’. Kokpit dua awak ini telah menjadi kenyataan, dan saya percaya bahwa ‘Garuda Design’ ini akan menjadi pilihan bagi semua maskapai penerbangan.

Kokpit ini dirancang oleh Wiweko Soepono, Direktur Utama Garuda Indonesian Airways kelahiran Blitar, 18 Januari 1923. Kokpit yang disebut Fritz tersebut, menjadi cikal bakal dari semua kokpit berawak dua pilot pesawat badan lebar dan jumbo, bahkan sekarang pada jetliner terbesar di dunia – superjumbo Airbus A380. Airbus kemudian memberi gelar kehormatan pada Wiweko sebagai “Bapak Two-man Forward Facing Crew Cockpit.”

Agar berbeda dan memelopori sesuatu yang baru, ketika Eropa hendak mengembangkan pesawat berbadan lebar Airbus tahun 1967, Roger Beteille, Executive Vice President dan General Manager Airbus Industrie, pernah melontarkan gagasan tentang pesawat Airbus yang kokpitnya diawaki dua orang. Gagasannya mengambil dasar pesawat dua awak buatan Perancis, Caravelle, tapi pasar saat itu hanya mau menyerap pesawat badan lebar Boeing, Douglas dan Lockheed yang kokpitnya tetap dilengkapi side-panel bagi flight engineer.

Sementara Wiweko di belahan Bumi yang lain telah mengambil langkah berani menuju two-man crew cockpit bagi pesawat kapasitas besar. Ia menciutkan jumlah awak kokpit pesawat bermesin empat Douglas DC-8 dari lima menjadi tiga orang. Alasannya, flight radio operator dan navigator tidak diperlukan lagi di pesawat, karena sudah tertangani penerbangnya.

Garuda Indonesia A300B4, pesawat berkokpit dua awak pertama di dunia.
Mengambil pengalaman DC-8, dan pengalaman terbang solo melintasi Samudera Pasifik dengan Beechcraft Super H-18 dari Amerika Serikat ke Jakarta, Wiweko berkesimpulan bahwa kokpit A300 cukup diawaki dua orang saja. “Keluarkan kursi (flight engineer) itu dan mari kita berunding mengenai pembelian pesawat,” katanya kepada Roger Beteille.
Seketika itu Beteille terkejut, ia telah menemukan seseorang dengan visi jauh ke depan yang sama. Dan orang itu adalah Wiweko Soepono, asal negara berkembang tapi maju pemikiran dan pandangannya dalam menerapkan teknologi mutakhir penerbangan.

Dalam proses pembuatannya, Wiweko Soepono ikut aktif dalam merancang two-man crew cockpit Airbus ini. Juga saat ia bersama Beechcraft merancang dan mempersiapkan Beechcraft Super H-18 untuk terbang solonya melintasi Pasifik. Selama 60 jam Wiweko terbang sendiri melintasi Pasifik, sambil refueling di Honolulu, Pulau Wake, Guam dan Manila. Prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang penerbang.

Wiweko-lah orang Asia pertama yang berhasil terbang sendiri melintasi Pasifik dengan pesawat angkut ringan – sebagai perbandingan, jarak daratan Amerika ke Hawaii lebih jauh daripada jarak New York ke Paris sejauh 5.806,8 km yang ditempuh penerbang terkenal Charles Lindbergh tanggal 20-21 Mei 1927

Modem Tidak Terbaca

Mungkin anda pernah mengalami hal seperti ini, sama hal nya dengan saya. Mengalami masalah modem tidak terbaca windows,saya coba dengan menggunakan langkah-langkah dibawah ini dan alhasil modem tersebut dapat berjalan sebagai mana mestinya. bagi anda yang mengalami masalah modem tidak terbaca windows, silakan untuk mencoba tips dibawah ini :

  1. Pertama pastikan bahwa koneksi modem tidak bermasalah
  2. Kemudian pastikan juga bahwa setting modem anda dalam posisi use this device (enable)
  3. Pastikan bahwa modem anda support dengan windows yang anda gunakan
  4. Coba anda periksa kembali port, kabel modem maupun komputer anda barangkali
    ada masalah. untuk memastikannya coba nada tukar dengan kabel lain
  5. Jika anda menggunakan modem external, coba ganti dengan port lainnya (com1 atau com2)
  6. Pastikan tidak terjadi konflik antar device pada hardware lainnya. untuk memastikan tidak terjadi konflik antar device, coba anda lakukan dengan cara :
    • aktifkan device manager
    • klik kanan modem, kemudian klik properties
    • pada tab general, klik troubleshoot
    • kemudian ikuti perintah selanjutnya
  7. Anda pastikan juga .inf file yang ada di modem anda tidak out to date
  8. Terakhir pastikan juga drivernya modem sudah di instal dengan benar

Cara Mengatasi CPU Panas

CPU merupakan otak komputer. Performance komputer sangat bergantung pada CPU dan Memory tentunya. Oleh karena itu CPU Komputer merupakan komponen komputer yang patut dijaga keselamatannya.
Umumnya komputer atau CPU komputer menjadi lebih cepat rusak karena 9 hal berikut :

1. Processor Tertutup Debu

Debu yang menutupi processor akan membuat processor menjadi lebih cepat panas. Cara paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan membersihkan prosesor secara rutin.


2. Cooling Fan Tidak Sesuai

Untuk menekan biaya / mempermurah harga jual, bisa jadi sang pedagang menjual paket komputer dengan cooling fan yang tidak memenuhi standar. Biasanya untuk pemakaian komputer yang tidak terlalu lama tidak akan terlalu berpengaruh pada panas processor. Processor baru mulai akan terasa panas untuk pemakaian jangka waktu lama. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti Cooling fan dengan cooling fan yang standar.

3. Heatsink berdebu

Debu yang menutupi heatsink juga akan membuat heatsink lebih cepat panas. Dan seperti halnya processor yang berdebu, cara paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan membersihkan heatsink secara rutin.

4. Overclock

Overclock biasa digunakan untuk mempercepat kinerja komputer tetapi overclock akan membuat komputer lebih cepat panas. Bila anda ingin overclock, sebaiknya didukung dengan pendingin / coller yang bagus.

5. Kebocoran Power Supply

Maksud Power supply yang bocor adalah power supply yang menghasilkan tegangan lebih besar dari yang seharusnya sehingga tentu akan membuat komputer lebih cepat panas. Untuk mengetahu tegangan yang dihasilkan oleh power supply anda dapat menggunakan avo meter. Dan bila power supply anda ternyata kelebihan tegangan, sebaiknya anda mengganti dengan power supply yang baru.

6. Cooling Fan Berdebu

Cooling fan yang berdebu bisa menyebabkan kinerja cooling fan terganggu, sehingga panas yang ada tidak bisa dikeluarkan secara maksimal. Cara mengatasi cooling fan yang berdebu sama seperti mengatasi heatsink yang berdebu yakni dengan dibersihkan. Jadi anda seharusnya saat membersihkan komponen komputer jangan lupa membersihkan processor, heatsink dan cooling fan. Bersihkan juga cooling fan yang ada pada power supply.

Cara Disable Control Panel

Cara Disable Control Panel di Start Menu. Control Panel merupakan tempat dimana kita dapat melakukan semua pengaturan PC/Laptop kita. Dengan berbagai settingan yang dapat dilakukan, banyak pula yang dapat berubah, dan control panel ini ibaratkan ruang masinis, jika ada yang merubah tanpa sepengetahuan kita maka akan celakalah jadinya . Cara ini sekarang banyak dilakukan oleh warnet/tempat rental computer, karena ada saja orang yang iseng mengacak-acak settingan yang telah ada. lalu bagaimana cara Cara Disable Control Panel di Start Menu/Komputer? .

Cara Disable Control Panel di Start Menu/Komputer :

Klik Start > Run > kemudian ketik gpedit.msc dan enter atau OK kemudian beberapa saat akan muncul Group Policy Editor .

Kemudian klik User Configuration > Administrative Templates > Control Panel >.

Kemudian pada sisi sebelah kanan, klik Kanan Trus Propertis Prohibit access to the Control .

Klik kanan properties, lalu klik enabled.
Kemudian pilih enabled dan klik OK. Sekarang pada menu Start tidak muncul Menu Control Panel lagi. Untuk mengembalikan ke settingan semula cukup ubah ke not configurated, kemudian OK maka control panel sudah bisa kita akses kembali.

Jumat, 30 Desember 2011

Emosi

Setiap manusia memiliki emosi negatif dan positif. Jika tak bisa mengontrolnya, emosi akan menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri.

Untuk itu, setiap manusia perlu memiliki kontrol terhadap emosinya. Menurut pakar penyembuhan melalui emosi (emotional healing), Irma Rahayu, emosi negatif seseorang tak bisa dihilangkan.

"Contoh emosi negatif itu adalah rasa marah, dendam dan sebagainya. Itu adalah hal yang manusiawi dan tidak bisa dihilangkan," kata Irma saat diwawancara Yahoo! Indonesia.

Menurut Irma, yang biasanya dilakukan para healer adalah menuntun pasien mereka agar bisa mengubah emosi negatif yang dirasakan menjadi sebuah motivasi.

Irma telah menjadi healer sejak 2008 lalu. Pasiennya memiliki masalah yang beragam. Mulai dari pengusaha yang bangkrut, pasangan yang bermasalah dalam pernikahannya dan masih banyak lagi.

"Semua masalah yang dialami manusia berkaitan dengan emosi. Emosi itu berupa energi. Terapi saya adalah mengubah emosi itu menjadi energi untuk kembali bangkit dari keterpurukan," tambah Irma.

Dalam membantu pasiennya, Irma memiliki dua bentuk kegiatan, yaitu terapi berkelompok juga individual. Uniknya, terapi individual yang dilakukan Irma tak seperti layaknya terapis lain yang bertemu pasien di sebuah ruangan yang tertutup.

"Saya lebih suka bertemu pasien di kafe, mal, dan sebagainya. Jadi mereka tak tampak layaknya orang yang memiliki masalah. Mereka menjadi lebih santai. pendekatan saya juga tidak seperti terapis, melainkan lebih seperti teman dan sahabat," ujarnya.

Irma tak bisa menjamin berapa lama seseorang harus mengikuti sesi terapi hingga dinyatakan sembuh. Menurutnya hal tersebut sangat tergantung dengan masing-masing orang.

“Tergantung berapa lama orang itu kuat kemauannya untuk kembali bangkit.”

Cara Mengatasi Insomnia

Apakah anda seorang insomniac? Jika ya, termasuk insomniac yang mana? Apakah anda tipe orang yang hanya berbaring dan tidak pernah bisa untuk tertidur? atau anda tipe insomnia yang bisa tertidur tapi selalu gelisah ketika di atas kasur?, jika anda termasuk kedalam tipe yang terakhir, mungkin ada harapan untuk anda walaupun mengatasi insomnia tidak mudah.

Gelisah dalam tidur, sebuah mutasi genetik : Dalam sebuah studi menunjukkan detail bagaimana seorang peneliti menemukan mutasi pada dua gen yang bisa memberikan informasi mengenai insomnia agar membaik. Ada dua kontrol gen perangsang elektrik pada wilayah tertentu di otak yang berperan serta terhadap masalah tidur.

Insomnia, sulit di identifikasi : Para penderita insomnia paling sering menderita kelelahan kronis. Namun tidak menutup kemungkinan bagi para penderita insomnia memiliki risiko terkena depresi. Namun tidak semua kasus kelelahan kronis dan depresi disebabkan oleh insomnia, inilah yang membuat insomnia sangat sulit di diagnosa.

Hal lain yang juga sulit adalah untuk saat ini, insomnia belum ada "obat" yang dengan cepat mengatasi insomnia. Banyak orang yang menderita insomnia menggunakan obat tidur untuk kelelapan tidur mereka, namun penggunaan obat tidur dalam jangka panjang akan berakibat fatal bagi kesehatan.

Terapi pun banyak dilakukan untuk mengatasi insomnia, namun butuh waktu yang tidak sebentar agar insomnia dapat segera teratasi.

Ada 5 tips populer dari Psikolog Klinis dan Ahli Gangguan Tidur Amerika Serikat, Dr Michael J Breus PhD agar tidur Anda berkualitas :

1.Buat jam santai anda sebelum tidur. Berhenti bekerja. Apapun pekerjaan anda hari itu, tinggalkanlah. Lakukan sesuatu hal yang bisa membuat anda bersantai, seperti mandi air hangat diselingi musik ringan, membaca bahan bacaan ringan, atau menonton TV jika memang dapat membuat anda santai (hindari berita TV).

2.Pergi tidur dan bangun pada jam yang sama selama 7 hari.

3.Jadwalkan untuk berolahraga selama 30 menit dalam sehari selama seminggu. Anda bisa membagi-baginya dalam beberapa waktu dalam sehari. Misalnya, 10 menit jogging sebelum makan pagi, 10 menit pada saat makan siang, dan 10 menit pada waktu makan malam.

4.Hindari kafein setelah jam 2 siang. Jangan pula mengonsumsi minuman bersoda dan obat sakit kepala.

5.Lakukan relaksasi tubuh dan pikiran seperti meditasi, yoga, atau pijat relaksasi.

Cara Ngemil Yang Baik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi cemilan. Seperti yang dilansir dari sheknows, memakan makanan yang salah, terlalu banyak, terlalu sering bahkan memakan cemilan di waktu yang salah bisa membuat bentuk tubuh menjadi melar. Agar hal tersebut tidak terjadi pada anda, ini beberapa peraturan yang perlu anda ketahui agar tetap langsing meskipun suka mengemil.

1. Pilih camilan bergizi

Makan makanan ringan yang kaya akan gizi seperti, irisan paprika, ketimun, brokoli, kacang polong dan kacang hijau yang dapat membantu menjaga kadar gula dalam darah. Agar menarik, tambahkan keju cair rendah lemak, mentega almond dan bumbu salsa di atas potongan sayuran tersebut. Untuk pilihan cemilan lainnya anda bisa memilih apel, buah berry, kacang kenari dan kacang pistachio. Hindari makanan kemasan serta makanan yang banyak mengandung tepung dan gula.

2. Hitung kalori

Hitung kalori cemilan anda. Jangan sampai kalori yang terdapat pada cemilan sama atau malah lebih banyak dari makanan utama Anda. Usahakan agar cemilan tidak lebih dari 150 hingga 200 kalori. Sebaiknya tidak memakan langsung cemilan dari kotak kemasannya, bagi cemilan menjadi beberapa porsi agar kalori yang dikandungnya kurang dari 100 kalori.

3. Waktu yang tepat

Bagi dua waktu yang tepat untuk memakan cemilan. Untuk cemilan pertama, Anda bisa memakannya pada jam 10 pagi antara waktu sarapan dan makan siang. Lalu untuk cemilan kedua, anda wajib makan siang pada jam 12 atau jam satu lalu bisa mengemil pada jam dua atau tiga sore. Ingat, sebaiknya untuk waktu makan malam tidak lebih dari jam 7 malam. uc1n

4. Perhatikan tempat

Makanlah dengan posisi duduk yang baik, karena itu akan membuat Anda sadar berapa banyak cemilan yang masuk ke dalam tubuh. Hindari makan sambil menyetir, nonton TV karena bisa menyebabkan anda lupa berapa banyak porsi camilan yang anda makan, hal tersebutlah yang membuat berat badan bertambah. Duduklah yang benar, kunyah makanan secara perlahan dan nikmati benar-benar cemilan yang anda makan.

Minggu, 25 Desember 2011

Proposal Robot Asimo ( Tugas B.Indonesia)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Sebagai negara maju, Jepang memiliki teknologi yang sangat canggih dan tidak kalah dari negara Amerika. Kemajuan teknologi di Jepang berkembang dengan cepat dan menghasilkan karya-karya yang mengagumkan. Salah satu perusahaan otomotif di Jepang yaitu Honda, kini tidak hanya menciptakan mobil atau motor dengan spesifikasi dan kelengkapan fitur yang berteknologi tinggi, tetapi honda telah berhasil menciptakan ROBOT berteknologi tinggi yang dapat melakukan kegiatan seperti manusia atau bahkan lebih seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi di Jepang.

Robot keluaran Honda diberi nama Asimo. Tidak hanya Honda yang memiliki robot Asimo, tetapi banyak perusahaan – perusahaan di Jepang yang kini sudah memiliki robot dengan teknologi yang canggih dan dapat melakukan fungsinya masing – masing.

1.2.Identifikasi Masalah

Robot kini telah hadir di tengah – tengah kehidupan manusia dan tidak dapat dipungkiri dengan berkambangnya teknologi yang sangat cepat, tidak hanya di negara maju, negara berkembang juga akan memiliki robot dengan fungsi tertentu. Dan tidak menutup kemungkinan juga kalau nantinya manusia akan tinggal satu rumah dengan robot apabila robot dapat melakukan perkerjaan seperti yang di kerjakan oleh manusia.

1.3.Pembatasan Masalah

Robot humanoid buatan Honda, Asimo, terus melakukan evolusi. Lebih dari satu dekade sejak dikenalkan, robot kebanggaan Honda ini selalu melahirkan keajaiban.
Perkembangan Asimo bisa dilihat di Honda R&D Center, Wako, Tokyo, Jepang. Robot yang lahir pada 2000 itu kini jadi lebih gesit. Dia bisa berlari lebih cepat, bisa menyeimbangkan diri di permukaan miring, loncat dengan satu kaki, menendang bola, hingga menuangkan minuman.
Hebatnya lagi, kemampuan robot yang bernama lengkap Advanced Step in Innovative Mobility ini bakal bisa digunakan untuk membantu operasi pembersihan di Pembakit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang rusak.
Hal itu jadi bukti bahwa robot berkepala bulat ini kini semakin lentur dan sedikit lebih pintar. Hal ini juga merupakan langkah maju Honda untuk menepis kritik bahwa Asimo tak punya banyak manfaat dalam praktik sehari- hari. Karena itu, tidak ada lagi label Asimo hanya mainan canggih dan lucu untuk mempromosikan merek Honda.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang judul yang diambil penulis, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

1. Pengenalan robot Honda Asimo

2. Kemampuan robot Asimo

3. Interaksi robot Asimo dengan manusia

1.5.Tujuan Penilitian

Adapun tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah Soft Skill Bahasa Indonesia dan untuk ilmu pengetahuan teknologi.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penyusunan karya tulis ini adalah kita menjadi lebih tahu tentang kemajuan teknologi di dunia, dan mudah – mudahan dapat memotifasi kita sebagai anak jurusan teknologi dan informasi agar dapat menciptakan karya yang berteknologi tinggi untuk kepentingan yang bermanfaa bagi dunia.

BAB II

2.1. Landasan Teori

Robot kini telah hadir dengan berbagai macan bentuk dan kemampuannya masing – masing. Rata – rata robot hanya dapat melakukan kegiatan, seperti hanya dapat berjalan, hanya dapat bermain satu jenis alat musik dan lain – lain. Dari berbagai jenis robot itu, Asimo merupakan salah – satu robot tercanggih buatan Honda yang dapat melakukan banyak hal.

2.2. Hipotesis

ASIMO adalah robot humanoid yang dibuat oleh Honda. Dengan tinggi 130 sentimeter dan berat 54 kilogram , penampilan robot ini menyerupai seorang astronot dengan baju astronotnya yang membawa ransel. Asimo dapat berjalan dengan dua kaki dengan gaya berjalan yang menyerupai manusia hingga kecepatan 6 km/jam. Asimo diciptakan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Honda Pusat Penelitian Teknik Fundamental Wako di Jepang. Model yang sekarang merupakan versi sebelas, semenjak dimulainya proyek Asimo pada 1986.

Dengan menggunakan informasi visual dari kamera yang terpasang di kepalanya, Asimo dapat mendeteksi gerakan beberapa objek serta menilai jarak dan arah. Aplikasi umum dari fitur ini meliputi: kemampuan untuk mengikuti gerakan orang dengan kamera, mengikuti seseorang, atau menyapa seseorang ketika dia mendekat.

Asimo juga dapat menafsirkan posisi dan pergerakan tangan, serta mengenali postur dan gerakan. Asimo dapat bereaksi dan diarahkan tidak hanya dengan perintah suara, tetapi juga dengan berbagai gerakan alami manusia. Hal ini memungkinkan untuk, misalnya, mengenali kapan jabat tangan ditawarkan atau kapan seseorang melambaikan tangan dan Asimo menanggapi dengan tepat. Ia juga dapat mengenali pergerakan arah seperti menunjuk.

Asimo dapat mengenali objek dan situasi dari lingkungannya dan bertindak dengan cara yang aman bagi dia sendiri maupun orang di dekatnya. Sebagai contoh, mengenali bahaya potensial seperti tangga, dan menghindari memukul manusia atau benda bergerak lainnya.

Dalam berinteraksi dengan manusia, Asimo berkemampuan untuk mengidentifikasi sumber suara dan dapat membedakan antara suara manusia dan suara lainnya. Hal ini dapat menanggapi panggilan namanya, mengenali wajah orang ketika sedang diajak bicara, dan mengenali suara yang tidak biasa seperti suara dari sebuah objek jatuh atau tabrakan, dan memalingkan wajah ke arah itu. Asimo juga dapat menjawab pertanyaan, baik dengan mengangguk singkat, menggelengkan kepala atau menjawab secara lisan.

Asimo memiliki kemampuan untuk mengenali wajah, bahkan ketika Asimo atau manusia sedang bergerak. Secara individual Asimo dapat mengenali kurang lebih 10 wajah yang berbeda dan mengenali nama pemilik wajah jika sudah terdaftar sebelumnya.

BAB III

METODOLOGI PENENELTIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Hari : Sabtu – Minggu

Tanggal : 3 – 4 November 2011

Lokasi : Jakarta, Indonesia

3.2. Metode Penelitian

1. Studi Pustaka

Untuk mendalami lebih jauh materi yang akan dibahas dalam karya tulis ini, penulis mencari informasi tambahan melalui internet dan perpustakaan yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.

3.3. Teknik Analisis Data

Dengan lahirnya robot humanoid Asimo,itu bertanda kemajuan teknologi sudah sangat tinggi. Robot memang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk membantu kerja manusia, karena kemampuan fisik manusia sangat terbatas. Lahirnya robot Asimo dan robot – robot lainya diharapkan dapat berinteraksi, hidup berdampingan membantu manusia dan dapat membantu melestarikan dunia dengan baik dengan teknologi yang canggih.

Sumber : www.google.com



Minggu, 30 Oktober 2011

Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).

Metode Ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, diantaranya:
- Rasional : Sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia

- Empiris : Menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca indera

- Sistematis : Menggunakan proses dan langkah-langkah logis

Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap peneliti dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :
1. Rasa ingin tahu
2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
4. Tekun (tidak putus asa)
5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)

Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
• Observasi awal
• Mengidentifikasi Masalah
• Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
• Melakukan Eksperimen
• Menyimpulkan Hasil Eksperimen


A. Observasi awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli yang sesuai. Langkah- langkah observasi meliputi:
• Menggunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview dan lain-lain
• Mengumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur dan lain-lain.
• Melakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

B. Mengidentifikasi masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
Dalam mengidentifikasi masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,yaitu:
• Membatasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
• Memilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
• Memilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

C. Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
Dalam merumuskan masalah ada 2 hal yang harus diperhatikan,yaitu:
• Menggunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
• Merumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

D. Melakukan eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen.
Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu:
a. Variabel bebas : variabel yang dapat diubah secara bebas

b. Variabel terikat : variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas.

c. Variabel control : variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan eksperimen adalah:
• Mengusahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
• Mempertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
• Melakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
• Mencatat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

E. Menyimpulkan hasil eksperimen
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis, hal yang harus dilakukan adalah:
• Tidak mengubah hipotesis
• Tidak mengabaikan hasil eksperimen
• Memberikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
• Memberikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
• Bila cukup waktu, hendaknya melakukan eksperimen sekali lagi atau menyusun ulang eksperimen.


F. PROYEK ILMIAH
Proyek ilmiah adalah serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan megikuti prosedur standar tertentu yang disebut metode ilmiah. Prosedur ini sangat penting untuk diikuti karena salah satu ciri proyek ilmiah yang utama adalah replicable (dapat diulang), artinya apabila orang lain melakukan eksperimen serupa dengan prosedur standar yang sama akan diperoleh hasil yang serupa pula. Jelas bahwa dengan metode ilmiah (melalui prosedur standar yang sama) orang lain dapat menguji apakah suatu proyek ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
Bagian akhir dari proyek ilmiah adalah menuliskan laporan proyek ilmiah agar hasil yang telah diperoleh dapat bermanfaat bagi orang lain. Laporan proyek ilmiah dapat dituliskan dalam berbagai bentuk dan format

Secara umum format laporan proyek ilmiah meliputi:

• Halaman Judul
Penulisan judul diletakkan di tengah halaman, disertai nama penulisnya di bawah judul. Judul sebaiknya mencerminkan isi proyek tetapi tidak boleh sama dengan pertanyaan permasalahan.

• Daftar Isi
Halaman kedua setelah halaman judul adalah daftar isi. Daftar isi berisikan sekumpulan daftar semua hal dalam laporan.

• Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan isi proyek. Biasanya abstrak tidak lebih dari satu halaman yang berisikan judul, tujuan, hipotesis, diskripsi singkat prosedur eksperimen dan hasil.

• Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pernyataan dari tujuan dan latar belakang yang terkait dengan judul proyek ilmiah. Dalam pendahuluan harus terkandung pula ringkasan pernyataan hipotesis.

• Pelaksanaan Eksperimen dan Data
Pada bagian ini sebutkan setiap percobaan yang akan dilakukan. Pada setiap percobaan harus disertakan tujuan percobaan, diikuti dengan daftar bahan yang digunakan beserta jumlahnya, kemudian dilanjutkan dengan prosedur atau langkah-langkah untuk melakukan percobaan. Sebaiknya menuliskan percobaan-percobaan tersebut secara jelas dan rinci agar mudah diikuti sehingga siapa pun yang melakukannya akan mendapatkan hasil yang sama (serupa).
Mengikuti setiap percobaan yang dilakukan, menuliskan semua pengukuran dan pengamatan yang telah dilakukan selama percobaan berlangsung. Grafik, tabel, dan diagram yang dibuat berdasarkan data harus diberi label (keterangan) dan apabila mungkin dengan warna-warni. Jika data yang digunakan dalam eksperimen amat banyak jumlahnya, cukup rangkumannya saja yang dituliskan pada bagian ini, sedangkan data lengkap sebaiknya diletakkan dalam lampiran. Melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dan memberikan interpretasi (makna) terhadap hasil analisis tersebut.

• Kesimpulan
Pada bagian ini penulis menyimpulkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dan periksa apakah hasil eksperimen tersebut telah menjawab pertanyaan yang dipermasalahkan. Lalu membandingkan hasil eksperimen tersebut dengan hipotesis yang diajukan sebelum eksperimen dilakukan. Memberikan ulasan ringkas mengapa terjadi kesesuaian atau ketidak-sesuaian.

• Ucapan terima kasih
Menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan proyek ilmiah yang dilakukan, misalnya nara sumber, sponsor, pemberi fasilitas percobaan, dan sebagainya.

• Daftar Pustaka
Menuliskan sumber-sumber pustaka yang digunakan secara lengkap dan mengurutkan sumber-sumber tersebut secara alfabetik berdasarkan nama belakang pengarang.

 Untuk sumber berupa buku, menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul buku. nama penerbit. kota tempat penerbit. halaman.

 Untuk sumber berupa jurnal menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul artikel. nama jurnal. volume jurnal. halaman tempat artikel dimuat.

 Untuk sumber berupa koran menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul artikel. nama koran. kota tempat penerbit. tanggal terbitan. halaman.

 Untuk sumber berupa web-site menggunakan urutan: nama pengarang. tahun terbit. judul artikel. alamat web-site.

Kalimat

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

I. PENGERTIAN KALIMAT

Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).


II.POLA KALIMAT DASAR

Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kita telah dapat menentukan pola kalimat dasar itu sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.

2. KB + KS : Dosen itu ramah.

3. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.

4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.

5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.

6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.

7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.

Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.


III.JENIS KALIMAT MENURUT STRUKTUR GRAMATIKALNYA

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif0, tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.
A. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola kalimat dasar. Mari kita lihat sekali lagi pola-pola kalimat dasar tersebut.

S: KB + P: KK 1. Mahasiswa berdiskusi


S: KB + P: KS 2. Dosen itu ramah

S: KB + P: KBil 3. Harga buku itu sepuluh ribu rupiah

Pola-pola kalimat dasar ini masing-masing hendaklah dibaca sebagai berikut.

Pola 1 adalah pola yang mengandung subjek (S) kata benda (mahasiswa) dan predikat (P) kata kerja (berdiskusi).

Kalimat itu menjadi: Mahasiswa berdiskusi
S P

Contoh lain: 1. Pertemuan APEC sedang berlangsung
S P
2. Teori itu dikembangkan.
S P

Pola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan berpredikat kata sifat (ramah).

Kalimat itu menjadi: Dosen itu ramah
S P

Contoh lain: 1. Komputernya rusak
S P
2. Suku bunga bank wasta tinggi
S P

Pola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (harga buku itu) dan berpredikat kata bilangan (sepuluh ribu rupiah).
Kalimat selengkapnya ialah: Harga buku itu sepuluh ribu rupiah
S P
Contoh lain: 1. Panjang jalan tol Cawang-Tanjung Priok tujuh belas kilometer
S P
2. Masalahnya seribu satu
S P

Ketiga pola kalimat di atas masing-masing terdiri atas satu kalimat tunggal. Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya itu, kalimat akan menjadi panjang (lebih panjang daripada kalimat asalnya), tetapi masih dapat dikenali unsur utamanya.
Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat:

Mahasiswa semester III sedang berdiskusi di aula
S P K

Perluasan kalimat itu adalah hasil perluasan subjek mahasiswa dengan semester III.

Perluasan predikat berdiskusi dengan sedang, dengan menambahkan keterangan tempat di akhir kalimat.

Kalimat 2, yaitu Dosen itu ramah dapat diperluas menjadi:
Dosen itu selalu ramah setiap hari
S P K

Kalimat 3, yaitu Harga buku itu sepulu ribu rupiah dapat diperluas pula dengan kalimat: Harga buku besar itu sepuluh ribu rupiah per buah
S P

Memperluas kalimat tunggal tidak hanya terbatas seperti pada contoh-contoh di atas. Tidak tertutup kemungkinan kalimat tunggal seperti itu diperluas menjadi dua puluh kata atau lebih.

Perluasan kalimat itu, antara lain, terdiri atas:
1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Yogyakarta, dalam republik it, dan sekeliling kota;

2. Keterangan waktu, seperti setiap hari, pada pukul 19.00, tahun depan, kemarin sore, dan minggu kedua bulan ini;

3. Keterangan alat seperti dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok dan garpu, dengan wesel pos, dan dengan cek;

4.Keterangan modalitas, seperti harus, barangkali, seyogyanya, sesungguhnya, dan sepatutnya;

5.Keterangan cara, seperti dengan hati- hati, seenaknya saja, selakas mungkin, dan dengan tergesa-gesa;

6.Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.

7.Keterangan tujuan, seperti agar bahagia, supaya tertib, untuk anaknya, dan bagi kita;

8.Keterangan sebab, seperti karena tekun, sebab berkuasa, dan lantaran panik;

9.Frasa yang, seperti mahasiswa yang IP- nya 3 ke atas, para atlet yang sudah menyelesaikan latihan, dan pemimpin yang memperhatikan takyatnya;

10. Keterangan aposisi, yaitu keterangan yang sifatnya saling menggantikan, seperti penerima Kalpataru, Abdul Rozak, atau Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.

Perhatikan perbedaan keterangan alat dan keterangan cara berikut ini.

Dengan + kata benda = keterangan alat

Dengan + kata kerja/kata sifat = keterangan cara.

Contoh kemungkinan perluasan kalimat tercantum di bawah ini.

1. Gubernur/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/.

2. Gubernur DKI Jakarta/memberikan/kelonggaran/kepada pedagang/.

B. Majemuk Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terjad dari dua kalimat tunggal atau lebi. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut.

1. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis.


Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat tunggal. Contoh:
Direktur tenang.
Karyawan duduk teratur.
Para nasabah antre.
Direktur tenang, karyawan duduk teratur, dan para nasabah antre.


2. Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pertentangan.
Contoh:
Amerika dan Jepang tergolong negara maju.
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
Amerika dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.


Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan dalam menghubungkan dua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah kata sedangkan dan melainkan seperti kalimat berikut.
Puspiptek terletak di Serpong, sedangkan Industro Pesawat Terbang
Nusantara terletak di Bandung.
Ia bukan peneliti, melainkan pedagang.


3. Dua kalimat tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang dikemukakannya berurutan.
Contoh:

Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan nama- nama juara MTQ tingkat dewasa.
Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doa selamat.

4. Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
Contoh:
Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi langsung.


C. Kalimat Majemuk tidak Setara

Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat. Contoh:

1. a.Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)

b.Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)

c.Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.

2. a. Para pemain sudah lelah

b. Para pemain boleh beristirahat.

c. Karena para pemain sudah lelah, para pemain boleh beristirahat.

d. Karena sudah lelah, para pemain boleh beristirahat.

Sudah dikatakan di atas bahwa kalimat majemuk tak setara terbagi dalam bentuk anak kalimat dan induk kalimat. Induk kalimat ialah inti gagasan, sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasan dengan hal-hal lain.

Mari kita perhatikan kalimat di bawah ini.

Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.

Anak kalimat:

Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas.

Induk kalimat:

Saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.
Penanda anak kalimat ialah kata walaupun, meskipun, sungguhpun, karena, apabila, jika, kalau, sebab, agar, supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum, kendatipun, bahwa, dan sebagainya.

D. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat). Misalnya:
1. Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.

2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

Penjelasan:
Kalimat pertama terdiri atas induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami pulang, tetapi mereka masih bekerja, dan anak kalimat karena tugasnya belum selesai. Jadi, susunan kalimat kedua adalah setara + bertingkat.


IV.JENIS KALIMAT MENURUT BENTUK GAYANYA (RETORIKANYA)

Tulisan akan lebih efektif jika di samping kalimat-kalimat yang disusunnya benar, juga gaya penyajiannya (retorikanya) menarik perhatian pembacanya. Walaupun kalimat-kalimat yang disusunnya sudah gramatikal, sesuai dengan kaidah, belum tentu tulisan itu memuaskan pembacanya jika segi retorikanya tidak memikat. Kalimat akan membosankan pembacanya jika selalu disusun dengan konstruksi yang monoton atau tidak bervariasi. Misalnya, konstruksi kalimat itu selalu subjek-predikat-objek-ketengan, atau selalu konstruksi induk kalimat-anak kalimat.
Menurut gaya penyampaian atau retorikanya, kalimat majemuk dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu (1) kalimat yang melepas (induk-anak), (2) kalimat yang klimaks (anak-induk), dan (3) kalimat yang berimbang (setara atau campuran).

A. Kalimat yang Melepas

Jika kalimat itu disusun dengan diawali unsur utama, yaitu induk kalimat dan diikuti oleh unsur tembahan, yaitu anak kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut melepas. Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya dan kalaupun unsur ini tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Misalnya:
a. Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.

b. Semua warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang berlaku agar kehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.

B. Kalimat yang Klimaks

Jika kalimat itu disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut berklimaks. Pembaca belum dapat memahami kalimat tersebut jika baru membaca anak kalimatnya. Pembaca akan memahami makna kalimat itu setelah membaca induk kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa bahwa ada sesuatu yang masih ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karena itu, penyajian kalimat yang konstruksinya anak-induk terasa berklimaks, dan terasa membentuk ketegangan.
Misalnya: a. Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
b. Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sandera warga negara Prancis itu dibebaskan juga.

C. Kalimat yang Berimbang

Jika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk campuran, gaya penyajian kalimat itu disebut berimbang karena strukturnya memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang bersimetri.



Misalnya :

1. Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
2. Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapat beribadat dengan leluasa.

Ketiga gaya penyampaian tadi terdapat pada kalimat majemuk. Adapun kalimat pada umumnya dapat divariasikan menjadi kalimat yang panjang-pendek, aktif-pasif, inversi, dan pengedepanan keterangan.


V.JENIS KALIMAT MENURUT FUNGSINYA

Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, dan kalimat seruan. Semua jeis kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk positif dan negatif. Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kita berhadapan dengan salah satu jenis itu. Dalam bahasa tulisan, perbedaannya dijelaskan oleh bermacam-macam tanda baca.

A. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)

Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik).
Misalnya: Positif :
1. Presiden Gus Dur mengadakan kunjungan ke luar negeri.

2. Indonesia menggunakan sistem anggaran yang berimbang

Negatif :
1. Tidak semua bank memperoleh kredit lunak.
2. Dalam pameran tersebut para pengunjung tidak mendapat informasi yang memuaskan tentang bisnis komdominium di kota- kota besar

B. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)

Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca tanda tanya). Pertanyaan sering menggunakan kata tanya seperti bagaimana, di mana, mengapa, berapa, dan kapan.
Misalnya: Positif :
1. Kapan Saudara berangkat ke Singapura?

2. Mengapa dia gagal dalam ujian?

Negatif :
1. Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan bestek yang disepakati?
2. Mengapa tidak semua fakir miskin di negara kita dapat dijamin penghidupannya oleh negara?

C. Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)

Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik atau tanda seru).
Misalnya: Positif :
1. Maukah kamu disuruh mengantarkan buku ini ke Pak Sahluddin!

2. Tolong buatlah dahulu rencana pembiayaannya.

Negatif :
1. Sebaiknya kita tidak berpikiran sempit tentang hak asasi manusia

2. Janganlah kita enggan mengeluarkan zakat kita jika sudah tergolong orang mampu

D. Kalimat Seruan

Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang mendadak. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya suara pada kalimat lisan dan dipakainya tanda seru atau tanda titik pada kalimat tulis).
Misalnya: Positif :
1. Bukan main, cantiknya.

2. Nah, ini dia yang kita tunggu

Negatif :
1. Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.

2. Wah, target KONI di Asian Games XIII tahun 1998 di Bangkok tidak tercapai.

VI.KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

A. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini.

1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh:
a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Benar)

2. Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh:
a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
b. Saat itu saya kurang jelas.

Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut.
a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
b. Saat itu bagi saya kurang jelas.

3. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh:
a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.

Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut.
a. Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama
Atau
Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
Atau
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.

4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh:
a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.

Perbaikannya adalah sebagai berikut.

a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

B. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Kalimat a tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

Kalimat b tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

C. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh: Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Penekanannya ialah presiden mengharapkan.

Contoh: Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Penekanannya Harapan presiden.

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.

2. Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh: Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur


5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh: Saudaralah yang bertanggung jawab.

D. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Perhatikan contoh:

a. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
b. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.

Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.

a. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang

2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Kata merah sudah mencakupi kata warna.
Kata pipit sudah mencakupi kata burung.
Perhatikan:

a. Ia memakai baju warna merah.
b. Di mana engkau menangkapburung pipit itu?

Kalimat itu dapat diubah menjadi

a. Ia memakai baju merah.
b. Di mana engkau menangkap pipit itu?

3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Kata naik bersinonim dengan ke atas.
Kata turun bersinonim dengan ke bawah.
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.

a. Dia hanya membawa badannya saja.
b. Sejak dari pagi dia bermenung.

Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi

a. Dia hanya membawa badannya.
b. Sejak pagi dia bermenung.

4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Misalnya:
Bentuk Tidak Baku
para tamu-tamu beberapa orang-orang

Bentuk Baku
para tamu berapa orang

E. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda. Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah
2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.

Kalimat 1 memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi. Kalimat 2 memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah. Perhatikan kalimat berikut:

Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.

Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi:

Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.

F. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele. Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
Silakan Anda perbaiki kalimat di atas supaya menjadi kalimat yang padu.

2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
a. Surat itu saya sudah baca.

b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.

Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk
a. Surat itu sudah saya baca.

b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripad atau

tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Perhatikan kalimat ini :
a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat

G. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
1. Waktu dan tempat kami persilakan.

2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.

3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.

4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.

5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.

1. Bapak Menteri kami persilakan.

2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.

3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.

4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.

5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.


VII.KALIMAT SALAH DAN KALIMAT BENAR

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini:

Bentuk yang Salah
1. Untuk mengetahui baik atau buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.

2. Semoga dimaklumi.

3. Pekerjaan itu dia tidak cocok.

4. Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah. Sedangkan perkara yang telah selesai disidang-kan berjumlah 23 buah.

5. Halamannya sangat luas, rumah paman saya di Cibubur.

Bentuk yang Benar
1. Baik atau buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari
2. Semoga Bapak dapat memakluminya.
3. Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok
4. Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah, sedangkan perkara yang telah selesai disidangkan berjumlah 23 buah
5. Halaman rumah paman saya di Cibubur sangat luas.